April 24, 2008

Pendidikan Gratis, apa kabarmu hr ini??

sepertinya Indonesia dah btambah 1 musim lagi ya?? Musim Pilkada! liat aja sekarang, rame bgt cerita seputar pilkadal (ralat:pilkada). dimana2 hmpir seluruh wily indonesia lg ngetrend ngomongin kisah-kasih di balik acara pemilihan pemimpin rakyat itu seiring jg larisx tawaran program pendidikan gratis?! tentu saja program tsb byk di-aminkan oleh para ortu y tak mampu membiayai anakx mengecap indahnya sekolah dan menikmati lezatnya pendidikan y ktnya nih akan ditanggung spenuhnya oleh pemerintah!!! betulkah itu???????????????

bagi warga sulsel, pasti sekarang lagi tgg realisasi pnddkan gratis y dijanjikan gubernur kita saat ini y katanya msh dlm proses persiapan & pengkajian dan insyaAllah akan bisa dnikmati 5 thn y.a.d!! (hmmm..ky2 msh lama....!)

lalu, bgmana pendapat sosok "ikal" tentang pendidikan gratis? (dah tau kan "ikal"?! itu lho y thn ini, saat lebaran nnti, insyaAllah buku best sellerx akan difilmkan), btw brikut sy ngopas (copy paste) sebagian opini "berandall" ttg pendidikan dari koran lokal harian makassar.. (y dah baca, baca lg deh!)
---------
Oleh: Andrea Hirata Penulis Buku Laskar Pelangi...

Carut marut dunia pendidikan di Indonesia menggerakkan nalurinya untuk bertindak. Rasa kepedulian yang tinggi telah membawa Andrea Hirata menciptakan suatu konsep baru dalam hal pendidikan.Tidak salah jika Laskar pelangi menjadi booming dalam sekejap lantaran banyaknya bengkalai pada dunia pendidikan. Seperti apa metode yang diciptakan lajang kelahiran pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung ini?Bagaimana proses konsep tersebut dijalankan? Lalu Sejauh mana keberhasilan konsep yang akan ditawarkannya? Kepada wartawan Harian Fajar, Abdul Rahman, pengarang karya monumental tetralogi Laskar Pelangi ini menuturkannya di SMA Athirah Bukit Baruga Antang, Selasa 22 April. Berikut Pertikannya.

Di dalam karya monumental anda, ide yang banyak diperbincangkan orang adalah sorotan terhadap dunia pendidikan. Sebenarnya, bagaimana perspektif anda tentang kondisi pendidikan di Indonesia?
Sebelumnya, saya ingin berterimakasih atas sambutan hangat warga Makassar kepada saya hari ini (kemarin. red). Saya sudah menduga jika kedatangan saya untuk sharing dan berdiskusi akan mendapat apresiasi positif dari warga di daerah ini.Menjawab pertanyaan anda, saya kira yang menjadi hal terpenting adalah integritas. Saya kira inilah yang paling urgen, pengajar dan murid atau siswa harus mempunyai integritas.

Maksud Anda?
Jadi, sebenarnya saya tidak keberatan apabila pendidikan itu menjadi komersial. Ini hal yang berbeda karena jika komersialisasi itu untuk kebaikan pendidikan, itu tidak apa-apa. Apalagi banyak orang yang bisa membayar untuk mendapatkan fasilitas yang baik dalam menuntut pendidikan.Nah, biasanya jika sekolah dengan pembayaran yang mahal maka fasilitas juga bagus. Sekolah itu tidak harus marginal. Mentalitas itu tidak bisa dibentuk dengan badan yang marginal dan kehidupan yang susah.

Bisa Anda berikan contohnya?
Biasanya ada anggapan bahwa orang bisa sukses karena hidupnya penuh dengan perjuangan dan kesusahan. Saya kira itu pendapat yang keliru. Jika anda kaya silahkan hidup jadi orang kaya.Yakinlah bahwa anda juga bisa sukses. Silahkan tuntut pendidikan sesuai dengan kemampuan tersebut. Pendapat itu saya kira malah membunuh peluang bagi anak-anak kaya untuk bisa sukses. Banyak orang miskin yang sukses. Banyak orang kaya yang sukses.Orang miskin yang gagal malah lebih banyak, meski telah berjuang berjibaku mati-matian, begitu pula dengan orang kaya. Jadi menurut saya tidak ada hubungan antara kekayaan dan kemiskinan. Yang berhubungan adalah integritas, eksis, dan metalitas orang. Itulah esensi pendidikan yang sesungguhnya.

Nah, bagaimana pendapat anda tentang jargon-jargon pendidikan gratis? Hati-hati dengan pendapat tersebut karena sudah pernah dicoba di sebuah sekolah. Dulu ketika biaya sekolah ada prestasi yang ada pada siswa sangat bagus. Namun, setelah kebijakan berubah menjadi pendidikan gratis prestasi malah anjlok.Alasannya, lantaran semua fasilitas pendidikan diberikan secara gratis sehingga mereka seenaknya saja. Mereka merasa tidak berkorban. Ingat masalah pendidikan tidak sederhana. Ini adalah masalah yang kompleks.
---**end**---

yup, itulah pendapat Kak Andrea mngenai polemik pendidikan dewasa ini.. ada y mo comment ato pengen mbaca wwncara selengkapx (liat di sini) silahkan... tp ijinkan sy ngoceh lebih lanjut lg... :)

btw, yg dah baca buku laskar pelangi psti dah tau donk sosok ibu guru y wiih,, subhanalloh ya..?! 4 thumbs up deh untuk beliau! yup, namanya ibu guru muslimah.. apa istimewanya beliau..?? ibu mus, bgtu sapaanx, telah menerapkan sistem pendidikan y byk dilupakan pemerintah saat ini..apa itu?? pernah dengar nda istilah taksonomi pendidikan?? sbg informasi bhw ternyata ada 3 unsur y wajib melekat dalam praktek pendidikan ykni: 1) membentuk watak dan sikap (affective domain), 2) mengembangkan pengetahuan (cognitive domain), 3) melatih keterampilan (conative domain).. tp apakah semuanya sdh menyatu ???

Menurut pemantauan reporter surya (hehe..) bahwa seakan ketiga unsur pendidikan itu mengalami cluster secara tak disadari terbentuk dgn sendirix.. knp sy katakan bgtu??! gni kawan...Pembentukan watak dan sikap serta pembinaan moral untuk membentuk sifat humanis seolah hanya bisa ditemui di Pesantren or sekolah2 bernafas religi (wlpun tdk semua lmbg pendidikan keagamaan sperti itu!), lain halnya pula dengan sekolah umum y dominan menerapkan unsur ke-2 yaitu hanya melakukan proses transfer ilmu tnp dikaitkan dengan ilmu moral dan keterampilan pd porsi y sama, nah klo unsur terakhir itu dominan bisa didaptkan di Sekolah Kejuruan...btul nda??

so.. baiknya untuk menghindari pengaruh buruk dari pendidikan gratis seperti y diungkapkan kak Andrea (sok akrab bgt deh) , mk pemerintah sebaiknya dalam merealisasikan programx tsb y bgtu ditunggu2 olh jutaan penduduk makassar hrs berpedoman pada taksonomi pendidikan y terdiri dari 3 unsur.. dijamin, anak2 jalanan itu kelak menjadi manusia cerdas, kreatif dan tentunya "beriman"..

walaupun ini terdengar tll muluk, tp alangkah baiknya jika hal tsb benar terealisasi.. ber-evolusi menjadi lebih baik bukan dosa kan??!

Tidak ada komentar: