Februari 28, 2009

Untukmu Ayah..

Ayah.. Dulu engkau adalah guru privatku. Setiap ada pelajaran sekolah yg tak ku pahami terutama mengenai sejarah, saya pun tak pernah lepas bertanya hingga engkau menjelaskan dengan sedetil2nya.. Dulu kau sering mengajakku berkeliling dan bercerita sepanjang jalan, dan tatkala kau keletihan, akulah yg sering menjadi juru pijatmu.. Engkaulah Ayah tempatku meminta keperluan sekolah dan kau pun tak henti2nya menginterogasi kami.., engkau mengajarkan kami agar tidak boros jajan, giat belajar dan hidup sederhana, entah dengan cara membagi kisah perjalanan hidupmu dahulu ato semata hanya berupa nasihat.. Demikianlah engkau Ayah mendidik kami..
Dulu.., kau adalah Ayah yg kuat, gesit dan tahu banyak hal..
Namun sekarang dengan bergulirnya waktu seiring pergantian episode kehidupan yg engkau telah jalani, kau sekarang tampak berbeda...

Ayah.. Melihat dirimu saat ini membuat hatiku meringis.. Kuakui seiring kedewasaanku ada jarak antara kita..
Sekarang.. Engkau tampak letih dengan penyakit yg menjangkiti pusat aktivitas seluruh anggota tubuh..

Ayah.. Maafkan kealpaanku, kesalahanku 'berpaling' darimu..
Semoga Allah memberimu kesembuhan dan menyucikan dirimu dari dosa2 kecil.
Syafakallah.... Amiin Allahumma Amiin..