Agustus 19, 2008

Mengeluh vs Bersyukur

Tanpa disadari, terkadang hati dan lidah berkonspirasi "mengucap" kata yang justru dapat mengurangi nilai pahala kita. Nilai maslahat tak dapat, ujung2nya hanya mudharat. Ini akibat kurangnya rasa syukur akan segala pemberian nikmat Allah karna mata hati ini senengx hanya "melihat ke atas" dan ogah "menunduk"

Yup, Mengeluh...! Kata yang begitu mudah kita ucapkan, ato mungkin tak sempat terucap tapi hati menjadi dongkol. Sama saja donk!!

Kemarin, salah satu program TV favoritku "Jika aku menjadi..." kembali menampilkan sebuah potret hidup keluarga kecil di sebuah desa pedalaman. Sepasang suami-istri tersebut meski menanggung hidup sangat berat di usia lanjutnya, namun mereka masih tampak begitu semangat dan tetap ceria. Hal itu terlihat dari kekuatan tubuhnya y sudah sangat bongkok tapi masih tampak begitu cekatan dan gesit membilah bambu. Itulah keseharian pekerjaan mereka sebagai Penjual Tusuk Sate.

Pagi2 buta, Sang suami bertugas mencari bambu dan sepulangnya beliau mesti memotongx kecil2 layaknya ukuran tusuk sate, sementara sang istri dengan tangan keriputnya tampak sangat terlatih menghaluskan bambu tsb. Dan tahukah kau kawan..pekerjaan itu sangat tak sebanding dgn upah y mereka terima.. 1000 tusuk sate hanya dihargai Rp 5000, berarti 1 tusuk sate hanya dihargai Rp 5. Edan....!!!!! Tapi.. Dengan upah seperti itu tak berarti mereka hidup kesusahan, namun justru mereka seolah hidupx berkecukupan...sangat berkecukupan!


Itulah faedah bersyukur. Sifat qana'ah akan terpatri kuat di lubuk hati terdalam, tak mudah terbuai dengan kegemerlapan dunia. Hidup akan senantiasa dijalani dengan hati yang lapang, pikiran tak mudah kusut, tak pernah ada keluhan, dan nikmat terlebih yakni Allah akan memberikan rizki yang berlimpah bagi hambaNya yang senantiasa mengucap syukur. Buktinya... sepasang suami-istri y sdah tua renta kedatangan seorang "tamu" berhati mulia membantu kehidupan ekonomi mereka. Sekarung beras, beberapa ekor ayam ternak, dan kebutuhan pangan lainnya disumbangkan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka untuk beberapa bulan ke depan.

Dari ilustrasi singkat itu, ada pesan moral y dapat kita petik yakni bahwa "sesulit" apapun hidup ini, Allah akan memberi jalan keluar asalkan kita bersabar dan senantiasa bersyukur kepadaNya...

Sebagai penutup, berikut beberapa tips dari seorang sahabat agar kita mudah mengucap syukur kepada Nya:

1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda,tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.

3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda. "Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."



---pengingat dan teguran untuk diri sendiri---

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Good writing yha :)

awi mengatakan...

lebih baik kita bersyukur dari pada mengeluh. karena jika kita pandai bersyukur, Alloh akan menambah nikmat Nya

Oyha mengatakan...

@ deen: syukron ukhti.. baru ka kodonk belajar, msh amatir.. :)

@ awi: kesimpulan y tepat mbak ;)
jazakillah....