September 23, 2010

cinta tanpa alasan, mungkinkah???

Dari jendela kamar, aku memandangi Kinara, istriku. Dia sedang menyuapi Keisha, anak kami yang terus berlarian kesana kemari dengan penuh kesabaran. Bibirnya yang ranum selalu dihiasi sebuah senyuman yang tulus, dan sorot matanya yang lembut selalu memberikan kehangatan bagi siapa pun yang menatapnya.

Aku menghela nafas panjang. Teringat ketika aku memperkenalkannya pada kedua orang tuaku. Ketika itu ayah dan ibuku begitu marah dan tidak terima, bagaimana seorang pemuda tampan sepertiku yang memiliki segala-galanya bisa jatuh cinta pada seorang gadis seperti Kinara? Lalu apa salahnya aku mencintainya? Toh ternyata dia berhati mulia, kesabarannya tiada batas… dan kasihnya begitu putih dan suci, hanya memberi… tanpa pernah memintanya kembali… Kinara adalah gadis yang sangat tepat untuk mendampingiku menata kembali hidupku yang sempat hancur dan tercecer di masa lalu di saat aku terjebak dalam kenikmatan duniawi yang selama ini aku erami...

“Bram! Masih banyak gadis yang lebih sempurna dibandingkan Kinara, yang mau sama kamu! Tapi kenapa harus dia?” ujar ayah dengan sorot matanya yang tajam.

“Apa sih kelebihannya sampai membuat kamu begini, Nak?” tanya ibuku masih dengan nada yang lembut, selembut nada yang selalu dilontarkan Kinara untukku.

“Cinta nggak memandang semua itu, karena cinta adalah perasaan yang tiba-tiba datang tanpa satu pun alasan kecuali cinta itu sendiri… dan aku mencintai Kinara, dia adalah gadis yang aku pilih,” jawabku mantap.

Ya… aku memilih Kinara dengan cinta tanpa alasan! Entah kenapa saat pertama kali aku melihatnya, aku langsung memilihnya dan tak ingin jauh darinya, padahal aku sama sekali belum mengenalnya. Itulah sebabnya kenapa sekarang aku berada di sini, di sebuah rumah kecil, tempat tinggalku setelah aku nekad menikahinya dengan melawan kedua orang tuaku.

“Kok bisa sih gadis dengan tampang jelek kayak kamu ditaksir sama Bram? Ngaca dulu dooong!” sebuah kalimat menyakitkan yang terlontar dari bibir Diana, gadis yang selalu mengejarku pun tak membuat Kinara menangis dan membalas caciannya. Bahkan dorongan tangan yang kuat tepat di dadanya juga tak membuat Kinara marah dan dendam. Bahkan senyum masih saja menghias di wajahnya. Menyaksikan hal itu membuatku semakin terkagum-kagum, dan mendekati sosok kalemnya yang tengah sendirian, tentu saja setelah Diana berlalu.

"Kok bisa sih kamu nggak marah?" tanyaku padanya. Matanya menatapku dengan sorot yang hangat, sementara bibirnya hanya menyunggingkan sebuah senyuman, tanpa berkata apa pun. Bagaimana mungkin ada seorang gadis yang bisa begitu sabar setelah dikatai jelek seperti itu?!?Meskipun pada akhirnya setelah aku tahu semua… ada sedikit kecewa terbersit di dada… aku tak pernah menyangka ternyata Kinara…

Gubrak!!! Aku terkejut saat melihat anakku terjatuh, kakinya terperosok ke dalam lubang pembuangan air kolam ikan yang ada di sana, lalu aku pun bergegas berlari menuju ke halaman depan rumah untuk menolongnya.

“Keisha, kamu nggak kenapa-napa kan, Sayang?” tanyaku sambil memangku Keisha yang baru berumur dua tahun itu. Keisha menangis seraya memegangi kakinya yang berdarah, lalu aku menatap Kinara, kulihat ada penyesalan di wajah ayunya, setidaknya begitu menurutku… aku tersenyum lalu berkata padanya,

“Tak apa, Keisha hanya luka kecil saja,” kataku sambil kugerakkan tanganku, agar dia mengerti. Lalu dia mengangguk dan berkata,

“Ma... af… ta…ya… ti…tak…te…a…ta,” ucapnya terbata-bata dengan tangan yang bergerak-gerak juga, seperti biasanya.

Ya, Kinara adalah seorang gadis bisu tuli, itulah sebabnya tak ada siapa pun yang rela aku menikah dengannya, bahkan sampai kini pun belum ada yang bisa menerima keadaaannya, tapi aku tak peduli… karena aku teramat sangat mencintainya, dengan segala kekurangan yang dimilikinya, karena buatku semua itu indah, seperti suaranya yang sengau, terdengar seperti sebuah nyanyian untukku…

Gombal? Terserah! Karena hanya aku yang tahu dan bisa merasakan cinta ini, cinta pada Kinara, istriku… ibu dari Keisha, anakku.

September 17, 2010

specially to "YOU"

Ya Rabbi, Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang pria yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.

Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat Agung-Mu.
Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia- sia.
Seorang pria yang memiliki hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.

Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta: Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU bukan dari luar diriku.

Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata- kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.


copas from: http://maskarina.blogsome.com/2007/09/29/menikahlah-karena-allah-bukan-karena-cinta/


to: someone who will be my soulmate forever

September 16, 2010

tanpa judul

coretan ini bukan bmaksud mengeluh, hanya sekedar mencoba merangkai kata2 yg teracak dlm pikiran, (baca: mumet)

bukan hidup jika tdk ada masalah, dan bukan kehidupan jika tdk ada solusinya..

jika akal tdk mampu lg menalar suatu masalah, yakinlah selama niat dan tekadmu bulat sambil berserah diri mengharap keridhoanNya, maka tak ada yg dpt menghalangi APAPUN dan SIAPAPUN itu.. Pertolongan ALLAH kan datang, InsyaAllah, amin..

man jadda wa jadda..
"siapa yg bersungguh2 maka kelak dia akan mendapati apa yg diusahakannya itu"

dan itulah arti perjuangan.. Seperti teriakan para pahlawan kita terdahulu..MAJU TERUS, PANTANG MUNDUR... !!
ALLAHU AKBAR!!


\ \(^_^)

September 05, 2010

Pengakuan Jiwa

Robb.. Maafkan hambaMu ini di sisa2 malam terakhir bulan MuliaMu.. Terimakasih sebelumnya Engkau masih memperkenankanku mencicipi bonus sekali setahun ini.. walau jujur.. Ramadhan kali ini Engkau menyajikannya secara berbeda dari thn2 sebelumnya.. Suka dan Duka berbaur menjadi satu.. yaa..Itulah ketetapanMu, Robb.. Krn bukankah sehelai daun yg jatuh itu pun atas kehendakMu?!

Robb.. dlm bbrapa hitungan hari yg lalu, hamba kadang lalai dan lengah.. Ibadah terasa kurang.. Dan baru tersadar saat TAMU NAN MULIA MU ini kan beranjak pergi.. Sungguh, hamba menyesal waktu yg telah tbuang percuma.. Maafkan ya Allah... :'(

Robb, mungkin ini permintaan klise yg selalu Engkau dengar di penghujung Ramadhan ini.. Namun, hamba sangat berharap Engkau berkenan mengabulkannya..

Robb.. Ijinkan hati ini mendapatkan ketenangan dan kelapangan sbg berkah dan rahmatMu.. Jadikan hati kami teguh beribadah kpdMu.. Jadikan ibadah adalah obat penenang jiwa dan media istirahat kami.. Jadikan semangat ini tak tergoyahkan oleh kenikmatan semu dunia.. Sadarkanlah jiwa ini kala ia terbelenggu..
Ampunilah dosa2 kami ya Allah.. Agar kelak di hari kemenangan kami benar2 seperti terlahir kembali...
Terakhir, mohon ijinkan kami dapat bertemu kembali bulan penuh berkah ini...

Amiin.. Ya Robbal 'alamin..